Rapat Tahunan Yayasan Persekolahan Santo Paulus Ende Tahun 2024 dianggap perlu dan mesti dilakukan kali ini. Setiap tahunnya, rapat ini tidak sekadar bicara, tapi bagaimana mengimplementasikan pembicaraan itu ke dalam action. Konteks pembicaraan juga merupakan bagian dari rencana hebat Yasppa untuk menyongsong Indonesia Emas 2045.
Mengapa Harus Tata Kelola?
Konsep dan sistem tata kelola menjadi hal yang paling urgen dalan sebuah institusi atau lembaga pendidikan. Yayasan yang bergerak sebagai ibu dari sekolah-sekolahnya, tidak serta-merta menjalankan tugas dan tanggung jawabnya tanpa tujuan atau arah.
Melihat bahwa tata kelola adalah sistem yang mengatur proses, fungsi, struktur, aturan, hukum, dan norma dalam suatu kelompok atau organisasi, maka tata kelola dapat diartikan sebagai upaya untuk mencapai tujuan organisasi dengan memanfaatkan sumber daya yang ada. Sebuah pertanyaan dialektis? Apa saja sumber daya yang ada di dalam Yayasan Persekolahan Santo Paulus Ende?
Ada banyak sumber daya, di antaranya guru, pendidik, tenaga kependidikan, aset-aset Yasppa dan masih banyak lagi. Di sini, kondisi sumber daya akan mengubah tata kelola jika itu dikelola dengan baik.
Oleh karena itu, rapat tahunan Yasppa menjadi cikal-bakal dimulainya kerja-kerja positif ke depan. Keempat sekolah di bahwa Yasppa, mau tidak mau, tidak bisa berjalan masing-masing karena berbicara tentang tata kelola berarti kita menyatukan semua unsur yang ada di dalamnya.
Unsur-unsur itu perlu dikembangkan sebagai satu pendapatan untuk membangun ekonomi kreatif. Tentu, orang akan menilai, kita berbisnis, tetapi itu bukan berarti kita mau cari uang. Kita bekerja untuk menghidupkan rumah tangga kita secara berkelanjutan.
Melihat Sentralisasi
Apa pun cara kerjanya, kita bekerja sama untuk membangun kesadaran bahwa, sentralisasi, misalnya, merupakan prinsip keadilan. Pemahaman ini penting dimulai dari dalam diri sekolah-sekolah di bawah Yasppa. Kita memahami dulu prinsip dasar sentralisasi, lalu memahami sistem kerjanya. Jika kita tidak punya pemahaman itu, maka kita merasa superior, memiliki uang lebih besar, ada tabungan, pendapatan besar, tapi mengapa yang lain kecil? Lalu, apakah harus kita mengeluarkan uang untuk mendorong pula sebuah yayasan?
Jawabannya, haru yes. Mengapa yes, karena tidak ada lagi cara terbaik untuk mengatakan bahwa kita paling banyak berkontribusi, selain melihat dengan jernih, ini konsekuensi logis, etik, dari apa yang dinamakan sentralisasi.
Tentu, ada buruknya. Tapi, perlu diketahui, yang buruk itu adalah representasi dari cara kita melihat satu-kesatuan Yasppa sebagai bagian dari kita. Jadi, tidak ada yang buruk dan tidak ada yang tidak baik juga selama itu berguna untuk kita semua. Salam waras untuk Indonesia Emas 2045.*
Comments