![Abraham Leonard Watik pose bersama pelatih dan orang tuanya di Bangkok, Thailand, Kamis, 06 Februari 2025](https://static.wixstatic.com/media/cb77bd_12730bd49c60440da904836924cf1212~mv2.jpg/v1/fill/w_980,h_735,al_c,q_85,usm_0.66_1.00_0.01,enc_auto/cb77bd_12730bd49c60440da904836924cf1212~mv2.jpg)
Ende, Syuradikara.sch.id - Abraham Leonard Watik, siswa SMA Katolik Syuradikara berhasil meraih emas turun di 1.500 meter dalam Asian Open School Invitation, Swimming Championship Bangkok 2025 di Bangkok, Thailand pada Kamis, 06 Februari 2024.
Eva Huma, ibu kandung Abraham Leonard Watik membenarkan bahwa anaknya meraih emas saat turun di 1.500 meter pada Kamis, 06 Februari 2025 lalu.
“Segala puji syukur dan hormat hanya untuk Tuhan Yesus. Tuhan Yesus baik. Semua karena anugerah Tuhan Yesus. Anak Abraham Leonard Watik mendapatkan medali emas turun di 1.500 meter tanggal 6 Februari 2025,” kata Eva kepada media ini, Sabtu, 08 Februari 2025.
Eva mengaku terharu, bangga, serentak bahagia karena anak Bram, sapaan Abraham Leonard Watik berhasil meraih emas dalam kompetisi bergengsi di level internasional.
![Abraham Leonard Watik pose bersama kedua orang tuanya yang ikut mendamaikan dirinya dan ketiga temannya](https://static.wixstatic.com/media/cb77bd_a4529075c952476d85ed153d98841457~mv2.jpg/v1/fill/w_980,h_735,al_c,q_85,usm_0.66_1.00_0.01,enc_auto/cb77bd_a4529075c952476d85ed153d98841457~mv2.jpg)
Atas raihan prestasi tersebut, Bruder Kristianus Riberu, SVD mengapresiasi kerja keras Abraham Leonard Watik yang bisa membawa pulang emas untuk lembaga pendidikan SMA Katolik Syuradikara, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur, dan bahkan Indonesia secara luas.
“Profisiat kepada anak Bram, pelatih, orang tua, dan anak-anak Queensa, Dio, dan Kanda yang juga ikut ambil bagian dalam kompetisi renang dan sudah bekerja sama untuk mengharumkan nama lembaga di level internasional,” kata Bruder Kristianus Riberu.
Ia juga merasa takjub dan bangga karena kedisiplinan anak-anak memberikan hasil terbaik untuk masa depan mereka.
“Ini bukan hanya mengharumkan nama sekolah saja tapi akan berdampak penuh untuk masa depan mereka,” katanya.
Bruder Kris menambahkan, SMA Katolik Syuradikara memberikan anak-anak ruang untuk pengembangan bakat dan talenta karena berlandaskan pada prinsip membentuk manusia seutuhnya.
“Kami memahami bahwa setiap anak memiliki potensi unik yang perlu dikembangkan agar bertumbuh menjadi pribadi yang berdampak positif bagi masyarakat,” tandasnya.
Syuradikara, lanjut Bruder Kris, ingin menciptakan lingkungan yang mendukung kreativitas, kepemimpinan, dan kemandirian siswa dengan memberikan ruang bagi pengembangan bakat di bidang akademik, seni, olahraga, maupun keterampilan lainnya.
“Sekolah membantu siswa menemukan jati diri mereka serta meningkatkan rasa percaya diri yang sejalan dengan nilai-nilai sekolah misi,” jelas Bruder Kris.
Menurutnya, SMA Katolik Syuradikara sebagai sekolah misi milik Serikat Sabda Allah (SVD) selalu memperhatikan dan menekankan pentingnya salah satu aspek talenta dalam diri anak-anak didik.
“Kami melihat pengembangan talenta sebagai bentuk syukur dan pengabdian kepada Tuhan dan juga sesama,” jelasnya.
![Bram Watik pose dengan Dio Witi, alumnus SMA Katolik Syuradikara](https://static.wixstatic.com/media/cb77bd_67f2a20570134b6992f38b8241fe2e9f~mv2.jpg/v1/fill/w_960,h_960,al_c,q_85,enc_auto/cb77bd_67f2a20570134b6992f38b8241fe2e9f~mv2.jpg)
Untuk diketahui, SMA Katolik Syuradikara mengirim empat atlet renang untuk berlaga dalam Asian Open School Invitation, Swimming Championship Bangkok 2025 di Bangkok, Thailand pada 6-9 Februari 2025.
Mereka adalah Abraham Leonard Watik, Fajar Kanda Aro Umardy, Magdalena Queensa Ndu, dan Dio Witi sebagai perwakilan dari Alumni Syuradikara.*
Comments