Ende, Syuradikara.sch.id - Kepala SMAK Syuradikara Ende, Bruder Kristianus Riberu, SVD, menghubungkan konsep karya misi Arnoldus Janssen dengan bahasa Ende dalam resepsi syukur Pesta Santo Arnoldus Janssen serta Natal dan Tahun Baru Bersama, Rabu, (15/01/2025).
Ia menyentil tentang spiritualitas Gare Dema dan Gare Bebo dalam bahasa daerah Ende Lio.
“Dua konsep ini dalam bahasa Ende sangat berkaitan erat dengan berdirinya ordo SVD, SSpS, dan SSpS AP ini,” ucap Bruder Kris dalam kalimat pembuka sambutannya.
Beliau berkata, dua kosa kata dalam bahasa Ende yang dimaksud yakni Gare Dema dan Gare Bebo. Gare Dema berarti berbicara yang benar, berperilaku yang benar, dan mampu mewujudkan kebenaran. Sedangkan Gare Bebo berarti berbicara asal-asalan atau dikenal dengan sebutan main gila.
“Kita semua bisa berkumpul di tempat ini karena Santo Arnoldus Janssen dalam karyanya mengikuti konsep Gare Dema,” jelasnya.
Oleh karena Gare Dema, Bruder Kris mengajak seluruh warga komunitas dan sekolah untuk mengikuti konsep misi Arnoldus Janssen yang dibuktikan dengan perjuangannya dari kehidupan yang awalnya biasa saja hingga berhasil mendirikan tiga ordo yang sekarang sudah tersebar di 70 negara.
Bruder juga menceritakan pengalaman menegangkan yang dialaminya beberapa saat lalu. Beliau melihat sebuah pohon tumbang yang kemungkinan besar dapat menghalau perjalanannya kembali ke kota Ende.
Ia kemudian berdoa memohon penyertaan Tuhan agar dapat sampai di kota Ende dengan selamat dan mampu mengikuti perayaan Santo Arnoldus Janssen dan Natal bersama.
“ltulah kuatnya doa, tidak ada yang mustahil jika kita sungguh-sungguh berdoa,” pungkasnya.
Katarina Gratia Rada (XI-8)
(Anggota Jurnalis Muda Syuradikara)
Kommentare