Ende, Syuradikara.sch.id - Siswa SMA Swasta Katolik Syuradikara Kelas XII berhasil membuat produk Fisika berupa running text dan menyerahkannya sebagai cendera mata kepada pihak sekolah pada Senin, 25 Maret 2024.
Running text merupakan salah satu media publikasi digital yang terdiri atas Light Emitting Diode (LED) yang disusun rapat dengan pola yang teratur dan terdapat titik koordinat di tiap LED-nya, sehingga dapat dibuat pola pemunculan cahaya yang membentuk tulisan maupun gambar tertentu.
Yohanes Paulus Pare, guru Fisika yang mendampingi siswa-siswa Kelas XII, dalam penyerahan yang berlangsung di ruangan kepala sekolah mengatakan, anak-anak tidak hanya belajar teori tetapi juga berinovasi sesuai tuntutan terkini.
“Mereka mengimplementasikan teori itu ke dalam hal-hal yang lebih menarik, mereka berinovasi, memadukan konsep-konsep Fisika yang tidak mudah,” kata John, ia biasa disapa.
Sebanyak 16 kelompok, lanjut dia, telah menghasilkan 16 produk yang pada waktunya akan dipasang di sekolah, mulai dari ruang kurikulum, ruang kepala sekolah, ruang administrasi, perpustakaan, ruang guru, dan lainnya.
“Kini mereka bangga, karena pada awalnya mereka merasa sulit, tetapi pada akhirnya mereka mampu,” katanya.
“Kunci kebahagiaan seorang guru adalah merasa bahagia dan bangga ketika anak-anak berhasil; itulah kebahagiaan seorang guri,” tambahnya.
Cristiano Palla, mewakili siswa-siswi kelas XII, mengaku bangga dengan proses yang mereka terima dan motivasi dari John Pare.
“Kami bekerja lintas kelas karena saya meminta tolong salah satu teman kami di kelas lain bernama Melisa, dia menjadi mentor bagi kami tiga kelas lainnya,” kata Anno, sapaan Christiano.
Ia menyampaikan terima kasih kepada sekolah yang memberi mereka ruang untuk berkembang dan menghasilkan produk.
“Kepada Bruder Kepala Sekolah, Bapa John guru Fisika yang hebat, teman seangkatan, dan semua guru yang selalu mendorong,” katanya.
Kepala SMA Swasta Katolik Suryadikara, Bruder Kristianus Riberu, SVD, menerima produk siswa Kelas XII di ruangannya serentak mengapresiasi. Katanya, anak-anak berhasil menunjukkan bahwa mereka memiliki keahlian yang mumpuni.
“Saya mengapresiasi guru Fisika, Pak John yang mengakomodir siswa mendesain produk Fisika. Ini satu gerakan baru,” kata Bruder Kristianus.
Ia menambahkan, banyak orang menggunakan handphone, tetapi hanya sedikit orang yang menciptakan atau merakit handphone itu sendiri.
“Dan kalian adalah orang-orang yang termasuk dari sedikit orang itu,” ujarnya.
Ke depan, lanjut dia, sekolah mengakomodir penciptaan produk serupa yang berguna bagi sekolah dan masyarakat secara luas.
“Saya membayangkan kenapa masyarakat luas, itu karena setelah tamat, mereka bisa menciptakan karya serupa,” tutupnya.*
Comments