top of page

Pesan Kesiswaan dan Kepala Sekolah untuk Peserta Retret Gelombang Kedua

Writer's picture: Eto KwutaEto Kwuta
Wakasek Kesiswaan, Silvester Keu memberikan wejangan singkat kepada peserta retret gelombang kedua kelas XII di Naungan Hijau Satu, Senin, 17 Februari 2025
Wakasek Kesiswaan, Silvester Keu memberikan wejangan singkat kepada peserta retret gelombang kedua kelas XII di Naungan Hijau Satu, Senin, 17 Februari 2025

Ende, Syuradikara.sch.id - Wakasek Kesiswaan SMA Katolik Syuradikara, Silvester Keu, menyampaikan wejangan singkat kepada para peserta retret gelombang kedua di Naungan Hijau Satu, Senin, 17 Februari 2025.


"Gelombang kedua ini lebih sedikit dari gelombang pertama dan semoga lebih bagus dan baik dari gelombang pertama," kata Silvester kepada semua peserta yang hadir.


Ia menekankan poin kedisiplinan karena menurut Silvester, gelombang pertama retret pada 14-16 Februari dinilai baik, tapi kekurangan terletak pada kedisiplinan.


"Gelombang pertama baik, tapi hal biasa yang jadi kekurangan kita ada disiplin diri," ungkapnya.

Dijelaskan oleh Sil, tempat retret Kemah Tabor merupakan rumah milik Serikat Sabda Allah atau SVD, sehingga semua pihak mesti bertanggung jawab atas barang, tempat, dan semua yang ada di sana.


Merespons pesan Kesiswaan, Bruder Kristianus Riberu, SVD, Kepala SMA Katolik Syuradikara mengajak semua peserta gelombang kedua supaya menghindari mental tidak disiplin dengan bertolak ke tempat yang dalam.

Bruder Kris berbicara tentang pesan-pesan kepada peserta retret gelombang kedua
Bruder Kris berbicara tentang pesan-pesan kepada peserta retret gelombang kedua

Ia memberikan penjelasan Kitab Suci, di mana Petrus dan teman-temannya bertolak ke tempat yang dalam untuk menangkap ikan ketika mereka menyadari perintah Yesus sendiri sebagai hal yang harus dilakukan.


"Bertolak ke tempat yang lebih dalam, Duc in Altum, tebarkan jala harapan dan tangkap sebanyak-banyaknya ikan," ajak dia.


Bruder Kris menegaskan ulang tema retret tahun 2025 untuk angkatan 69 adalah "Peziarah Harapan di Tengah Dunia yang Terluka".






"Untuk itu, bawalah api harapan ke Kemah Tabor dan saya berharap semoga gelombang kedua ini jauh lebih baik dan lebih berkualitas," pinta Bruder Kris.


Ia berharap, di tengah kesibukan, tantangan dan peluang, semua mesti menampilkan sikap hidup sebagaimana Petrus dan teman-temannya.


"Kiranya retret gelombang kedua berjalan baik dan ada nilai serta harapan yang dibawa pulang untuk hidup Anda," pungkasnya.*

Comments


bottom of page