Pekan Syuradikara Hadirkan Alumni Berbagi Rahasia Sukses

Bapa Robby Tjie Putra hadir untuk berbagi pengalaman kesuksesannya, Selasa, 08 April 2025.

Ende, Syuradikara.sch.id - Momen hari kedua, Selasa, 8 April 2025, dalam Pekan Syuradikara menampilkan dua sosok alumni SMAK Syuradikara yang berprofesi sebagai pengusaha dan politisi.

Mereka adalah Opa Robby Tjie Putra, senior, sesepuh, dan pengusaha di Ende serta Karlos Sara, politisi muda dari Partai Golkar yang kini menjadi anggota DPRD Kabupaten Ende.

Kedua berjarak cukup jauh dalam segi usia, tapi memiliki kualitas, kapabilitas, dan elektabilitas dalam perjuangan atau perjalanan hidup mereka.

Alumni Berbagi

Opa Robby menyampaikan rahasia menjadi sukses dari awal termotivasi masuk Syuradikara hingga sukses pula menyekolahkan anaknya yang kini menjadi dokter.

"Dulu saya punya cita-cita jadi dokter, tapi karena tak kesampaian, saya akhirnya biayai anak untuk jadi dokter dan kini bekerja di Nangapanda," cerita Opa Robby.

Ia meminta anak-anak berusaha ketika gagal dan apabila gagal dalam hidup, bangun, jalan, dan berjuang lagi.

Ketika siswa menanyakan soal sukses dalam usaha, Opa Robby mengatakan, "Punya modal cukup, tapi jangan utang banyak-banyak!"

"Di sisi lain, jangan malu jadi pengusaha, jual dari rumah ke rumah, toko ke toko, kios ke kios, dan bahkan kerja sama dengan Alfamart," jelas pelatih Zumba ini.

Sementara Karlos Sara, alumnus SMAK Syuradikara 10 tahun lalu, menceritakan soal persiapan dirinya memasuki dunia politik. Menurut Karlos, ia belajar banyak dari ayahnya yang juga seorang politisi dan pernah menjadi bupati Ende.

"Saya dulu SMAK Syuradikara urus uang, jadi bendahara OSIS, jadi saya belajar mengatur uang dengan baik," kata Karlos.

Lebih jauh, kata dia, urusan finansial dalam politik harus diperhatikan dengan sebaik-baiknya, disiapkan, dikelola, dan diatur dengan baik.

Karlos Sara saat berbagi tentang pengalamannya di dunia politik, Selasa, 08 April 2025

"Jangan punya uang lalu bayar orang untuk dapatkan suara, uang digunakan pada porsinya untuk kampanye yang bermartabat," jelas Karlos.

Ia berharap, siswa-siswi SMAK Syuradikara bisa menjadi agen perubahan dan mematahkan pandangan lama bahwa anak muda tidak bisa menjadi pemimpin.

"Saya patahkan logika lama ini, saya jadi DPRD di usia 26 tahun," katanya sambil meminta siswa-siswi Syuradikara terus bermimpi. (EK)