Ende, Syuradikaranews.com – SMAK Syuradikara menggelar kegiatan Syuradikara Lux Ex Scientia atau SLES sebagai ruang menemukan bakat dan talenta anak-anak Syuradikara sekaligus memeriahkan Oktober Bulan Bahasa Nasional 2023.
Ortolana Y. Rensa, Ketua Panitia SLES, mengatakan, kegiatan dimaksud berangkat dari momen bulan bahasa dan terinspirasi dari motto SMAK Syuradikara yakni Lux Ex Scientia.
“Kita akan berkarya, kita akan mencipta, kita akan bersinar seturut ilmu pengetahuan yang kita dapatkan,” katanya dalam apel pembuka kegiatan SLES di halaman depan SMAK Syuradikara, Senin (23/10/2023).
Yolan sapaan dari Ortolana Y. Rensa mengatakan, SMAK Syuradikara menjadi salah satu dari tiga sekolah di Nusa Tenggara Timur yang mendapatkan Dana Bos Prestasi atas hasil kerja keras dari para siswa yang sudah tamat tiga tahun terakhir.
“Kita sudah mendapatkan kepercayaan dan berkat ini, sehinga kalian diharapkan dapat mengikuti jejak-jejak kesuksesan dari kakak-kakak kalian,” tandasnya.
Kegiatan SLES, kata Yoland, digelar mulai 23 Oktober hingga 7 November 2023, SMAK Syuradikara mengadakan lomba secara serentak untuk lima kategori dari O2SN, KSN, FL2SN lewat seni pertunjukan Monolog, Produk, dan Public Speaking.
Yolan menambahkan, semua siswa yang sudah mendaftar dan yang akan memenangkan lomba SLES, dipersiapkan untuk mengikuti pelbagai lomba yang akan digelar di level kabupaten, provinsi, bahkan nasional.
Sementara Bruder Kepala SMAK Syuradikara, Kristianus Riberu, SVD, mengatakan, semua pribadi memiliki tugas untuk mengembangkan talenta yang sudah diberikan Tuhan.
“Ada yang memiliki satu talenta, dua talenta, tiga talenta, empat talenta. Ada yang diberikan lima talenta dan dia menggandakan menjadi sepuluh talenta, tetapi ada yang dapat dua talenta tapi dia menguburkan talenta itu dalam-dalam,” kata Bruder Kris dalam sambutannya.
Ia menegaskan, jika talenta itu dikuburkan dalam-dalam, maka Tuhan bakal mengambil kembali talenta tersebut karena yang mempunyai talenta itu tidak ingin mengembangkannya.
“Jadi saya berharap, momen ini menjadi momen untuk kembali menyadari bahwa pribadi saya yang mulia diberikan begitu banyak talenta oleh Tuhan dan tugas saya adalah mengembangkannya,” tandasnya.
Bruder Kris bilang, talenta itu mesti diasah dan atau digandakan untuk meraih prestasi dan nilai-nilai positif lainnya. Jadi, lanjut dia, ajang SLES merupakan momen penuh berkat untuk menunjukkan anak-anak SMAK Syuradikara mempunyai talenta; karena itu mesti dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
“Tidak ada sekolah lain yang punya kesempatan seperti kita, jadi ditegaskan, perlu bersyukur karena kinerja prestasi sekolah yang sudah diinvestasikan oleh kakak-kakakmu pendahulu,” ungkapnya.
Bruder Kris berharap, dengan kegiatan SLES tersebut, bibit-bibit atau talenta muda siswa-siswi SMAK Syuradikara muncul ke permukaan dan didorong oleh sekolah untuk berprestasi dari tingkat kabupaten hingga nasional.*
Artikel ini diterbitkan di Ekora NTT pada Senin, 23 Oktober 2023.
Comments