top of page
Writer's pictureAdmin 2

Nona Ire, Siswi SMAK Syuradikara Juara 1 Lomba Penyiar RRI Ende



Yohana Helena Fiorola Ire, siswi SMAK Syuradikara Ende meraih juara I lomba jadi penyiar RRI Ende. Lomba ini diselenggarakan oleh RRI Ende dalam rangka memperingati ulang tahun RRI yang ke-76 pada 11 September 2021 yang lalu. Perlombaan ini diperuntukan bagi siswa/mahasiswa yang berusia 16 tahun – 24 tahun. Berdasarkan informasi dari panitia, terdapat 42 peserta yang terlibat dalam perlombaan ini yang berasal dari Nusa Tenggara Timur (NTT) dan beberapa dari luar wilayah NTT.


Perlombaan ini dibuat dalam dua tahap. Pada tahap pertama, setiap peserta lomba membuat konten siaran dengan memilih antara RRI Pro 1 untuk edisi berita atau RRI Pro 2 untuk edisi numpang nampang. Peserta bebas memilih jenis siaran sesuai dengan kemampuan masing-masing.


Pada babak penyisihan ini, setiap peserta diminta untuk mengirim video siaran ke panitia. Video tersebut di-upload ke youtube RRI Ende. Setiap peserta diperkenankan untuk membagikan video tersebut ke media sosial. Selain kemampuan public speaking sebagai presenter, jumlah tontonan menjadi salah satu persyaratan perlombaan.


Setelah melewati babak penyisihan, panitia memilih tiga peserta terbaik untuk tampil sebagai finalis antara lain Feni Woi (mahasiswi FKM Undana Kupang), Karol Joka (siswa SMAN 1 Ende) dan Nona Ire (Siswi SMAK Syuradikara Ende).


Panitia kemudian meminta ketiga finalis untuk melakukan wawancara secara langsung di kantor RRI Ende sebagai bentuk penilaian akhir untuk mendapatkan juara. Dalam kesempatan ini, Nona Ire mewawancarai Direktur RSUD Ende dr. Aries Dwi Lestari.


Ketika mendengar pengumuman juara di hari ulang tahun RRI ke 76, Nona Ire mengaku berbangga atas prestasi yang diraihnya. “Saya tidak menyangka bisa meraih juara I dalam perlombaan ini. Saya bersyukur kepada Tuhan dan berterima kasih kepada pihak SMAK Syuradikara Ende, orang tua, teman-teman dan semua orang yang selalu setia mendukung saya dalam proses perlombaan ini”, kata anak dari pasangan bapak Yohanes Thomas Ire dan ibu Feronika Hando Bata ini.


Nona Ire dikenal sebagai pribadi yang berprestasi dalam banyak bidang. Sejak kecil, Nona banyak mengikuti lomba baik di bidang akademik maupun bidang non - akademik. Pada 2018, ia dipercayai menjadi Duta Anak Putri Kabupaten Ende di usianya yang masih 13 tahun. Lalu, pada tahun 2019, ia mengikuti kegiatan Camp Internasional Ursulin di Jakarta bersama 5 negara lainnya. Pada tahun yang sama, mengikuti kegiatan nasional dari DPR RI yaitu Parlemen Remaja di Jakarta, dan menjadi remaja contoh pilihan ChildFund Internasional dan fasilitator kegiatan remaja Nasional bernama NYCE. Pada 2020 yang lalu juga, Nona mendapat juara harapan 1 lomba Duta Genre Putri Provinsi NTT.


Saat ini, Nona Ire menjadi ketua Jurnalis Muda Syuradikara (JMS). Kepada teman-temannya dia berpesan agar tetap mengembangkan bakat yang Tuhan berikan dan terus menginspirasi sesama dengan karya-karya yang edukatif.


”Di tengah pandemi ini, kita tidak boleh putus asa. Kita tetap berjuang menjadi petarung dengan terus belajar dan mengasah kemampuan. Kita terus membagi inspirasi. Kita tidak boleh meminta pengakuan, tetapi hadir untuk memberi manfaat kepada sesama. Ketika kehadiran kita memberi manfaat, maka dengan sendirinya kita akan memperoleh pengakuan”, kata Ketua Forum Anak Ende (Foraken) Ende ini.


Kepala SMAK Syuradikara Ende, Pater Stefanus Sabon Aran, SVD, M.Pd mengaku bangga dengan prestasi yang telah diraih oleh Nona Ire. Nona Ire sering mengharumkan nama Syuradikara dalam ajang perlombaan baik tingkat lokal maupun nasional. “Saya mengucapkan selamat dan profisiat atas prestasi Nona Ire yang telah mengharumkan nama Syuradikara. Semoga semakin banyak anak-anak Syurdikara terpacu untuk berprestasi dalam bidang-bidang yang lain”, kata Pater Stefanus Sabon Aran, SVD.


Dalam kesempatan yang sama, Bapak John Ire, orang tua Nona Ire merasa senang dan bahagia dengan prestasi Nona Ire. Bapak John menjelaskan bahwa kemampuan public speaking nona yang bagus bukanlah sebuah hasil yang mudah. “Kemampuan public speaking nona dilatih sejak Nona Ire masih kecil. Pada waktu SD, Nona Ire dilatih untuk mempresentasikan bahan belajar kepada orang tua setiap hari. Hal ini melatih Nona untuk bisa tampil percaya diri dan berbicara dengan begitu bagus”, kata Bapak John Ire.


Bapak John juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung Nona dalam proses perlombaan. ”Saya mengucapkan terima kasih kepada SMAK Syuradikara Ende, Pater John Wadu, SVD, Romo Usno, Pr di Komsos Ende dan guru pendamping Nona Ire yang telah mendukung Nona dalam perlombaan ini. Semoga prestasi ini membuat Nona untuk terus mengasah kemampuannnya dan menginspirasi anak-anak muda lainnya untuk terus meraih prestasi”, pesannya merendah.

Rio Nanto, SVD

Tim Jurnalis Muda Syuradikara

Viva Syuradikara

103 views0 comments

Comments


bottom of page