top of page

Gelar Workshop Internasional, SMAK Syuradikara Undang Guru Bahasa Inggris Asal Polandia

Writer's picture: Eto KwutaEto Kwuta
Pose bersama Dorota usai diskusi Workshop Internasional di Aula Mini, Selasa (28/01/2025)

Ende, Syuradikara.sch.id – SMA Katolik Syuradikara mengadakan Workshop Internasional untuk pengembangan kompetensi guru dengan menghadirkan guru Bahasa Inggris yang berasal dari Polandia bernama Dorota Koziel, Selasa, 28 Januari 2025.

Dorota adalah juga guru Bahasa Inggris yang mengabdi di Vietnam dan ia sudah berada di sana selama lima tahun sejauh ini.

Bruder Kristianus Riberu, SVD menyerahkan cenderamata kepada Dorota sebelum workshop dimuai

“Sekolah saya di Vietnam itu sekolah swasta dan anak-anak tidak bisa bicara Bahasa Inggris, tugas saya mengajarkan mereka Bahasa Inggris,” kata Dorota.

"Di sekolah itu, ada 1.500 siswa, di mana mereka harus berusaha, memberdayakan diri sendiri, independen, belajar ilmu yang paling mendasar,” tambah Dorota lagi.

Menariknya, Dorota menceritakan bahwa mereka memberikan masalah, lalu anak-anak atau peserta didik menjawab, lalu mereka mencari solusi sendiri.


"Guru melatih mereka berpikir kritis, dan setiap hari kami mengajar mereka, di kelas-kelas ada poster yang ditempel untuk mengajak mereka bisa survei, menganalisis, dan lain-lain,” ungkap Dorota.

Selanjutnya, ia menambahkan, mereka harus bisa membuat refleksi, kritikan, membuka pikiran dan pengetahuan sampai pada berkomunikasi.

"Di setiap sekolah kami, harus ditulis juga apa yang mau dicapai oleh seorang guru dan apa yang mau dicapai oleh seorang murid. Dengan kata lain, apa misi dan visi kami," kata Dorota.


Lebih lanjut, Angelia Fadhe, guru Bahasa Inggris yang menjadi moderator, menyampaikan pesan dari Dorota, guru mesti mempunyai gol atau tujuan.

Beberapa siswa yang hadir ikut berpose bersama dengan Dorota dan para guru

"Kadang-kadang, kita sebagai guru, di luar profesi kita, kita juga memiliki tujuan atau gol lainnya. Kita harus punya personal gol," ungkap Angelia.


Ia bilang, jika sebagai guru Bahasa Inggris saja, gol lain dari profesi guru ini, "Mungkin menguasai juga alat musik tertentu dan lain-lain".


Sementara Stefanus Luon, guru Bahasa Indonesia, mengaku senang dengan pengalaman workshop internasional pada awal semester genap ini.

"Kita harapkan, ada implementasi nyata setelah ikut workshop ini. Apakah kita meniru atau kita implementasikan hal baik apa yang dilakukan Ibu Dorota," pungkas Stef.*

41 views0 comments

コメント


bottom of page