top of page
Writer's pictureEto Kwuta

Bruder Kris Riberu Minta Warga SMA Katolik Syuradikara Lawan Perundungan dan Vandalisme

Ende, Syuradikara.sch.id - Kepala SMA Swasta Katolik Syuradikara, Bruder Kristianus Riberu, SVD, meminta warga Syuradikara untuk memerangi bullying atau perundungan serta kasus vandalisme.


“Tidak boleh terjadi perundungan dan kasus vandalisme atau coret-coret di lingkungan sekolah!"


Hal ini ditegaskan Bruder Kris dalam sambutan Apel Pembuka MPLS Tahun Pelajaran 2024/2025 di Naungan Hijau Satu Syuradikara, beberapa waktu lalu.


Kepala SMAK Syuradikara mengingatkan bullying dalam bentuk apa pun selalu meninggalkan luka emosional dan psikologis yang mendalam bagi korban, seperti rendahnya rasa percaya diri, depresi, kecemasan, bahkan pemikiran untuk bunuh diri.

“Bullying itu menghancurkan masa depan korban, mengganggu pendidikan, cita-cita, dan hubungan sosial individu tersebut,” katanya mengingatkan lagi, Jumat (19/7/2024).


Sedangkan vandalisme, lanjut Bruder Kris, merupakan tindakan atau perilaku yang merugikan, merusak objek fisik dan lingkungan buatan, baik milik pribadi maupun fasilitas umum.


Untuk itu, ia meminta secara khusus kepada siswa baru angkatan 71 sebanyak 415 anak untuk bertanggung jawab atas diri mereka dengan cara disiplin mengikuti aturan dan meleburkan diri ke dalam keberagaman atau perbedaan.


“Syuradikara sekolah multikultur. Jadi harus ada peleburan supaya tidak ada konflik, tidak ada yang bolos, tapi tertib dan disiplin karena orang tua kerja keras mencari uang,” pintanya.


Bruder Kris juga mengajak guru dan orang tua untuk bertanggung jawab menjaga siswa atau anak-anak supaya tidak terjebak dalam perundungan dan kasus vandalisme.


Pertama, guru, pegawai, dan orang tua harus melakukan edukasi atau penyadaran kepada siswa secara berkala agar paham dampak dari bullying dan vandalisme.


Kedua, guru dan pegawai menegakkan aturan bagi yang melakukan pelanggaran.


Ketiga, guru dan pendidik serta semua warga sekolah mesti menjaga lingkungan yang sehat agar mendukung pengembangan bakat dan talenta siswa.


Keempat, mesti ada kolaborasi dan pengawasan dari orang tua dan komunitas sekolah.


“Mari kita perangi bullying dan vandalisme karena dua hal ini adalah penyakit di tengah lingkungan sekolah dan masyarakat,” pungkasnya. *

138 views0 comments

Comments


bottom of page